Faktor yang Menyebabkan Bentuk Perut saat Hamil Berbeda-beda
Perlu dipahami, tidak ada kehamilan yang sama antara seorang ibu dengan ibu lainnya. Bahkan pengalaman seorang ibu pada kehamilan pertama, kedua, dan seterusnya pun bisa berbeda. Begitu pula, tidak ada bentuk perut saat hamil yang sama persis.
Nah, ukuran dan bentuk perut saat hamil ditentukan oleh berbagai faktor berikut:
Tinggi badan seorang ibu hamil ternyata bisa memengaruhi bentuk perut ibu saat hamil. Ibu yang memiliki tubuh tinggi dan pinggang yang panjang cenderung akan memiliki perut yang melebar dan terlihat kecil. Sebab janin memiliki ruang lebih untuk bergerak bebas ke samping. Sedangkan ibu yang memiliki tubuh relatif pendek memiliki ruang pinggang yang terbatas, sehingga ia akan memiliki perut hamil yang lebih melebar.
Hal ini merupakan salah satu faktor yang memengaruhi bentuk perut saat hamil. Elastisitas otot perut ibu biasanya tergantung pada sudah berapa kali ibu memiliki pengalaman hamil. Pada kehamilan pertama, umumnya bentuk perut akan terlihat membulat karena otot perut masih kencang. Namun, pada kehamilan kedua, ketiga, dan seterusnya, elastisitas otot perut mulai berkurang, sehingga bentuk perut akan turun dibandingkan kehamilan sebelumnya.
Hal ini juga memengaruhi bentuk perut ibu saat hamil. Semakin banyak volume air ketuban, maka bentuk perut ibu akan terlihat bulat dan besar. Sedangkan, semakin sedikit volume air ketuban, maka bentuk perut ibu akan terlihat lebih kecil.
Usia kehamilan juga dapat memengaruhi bentuk perut ibu. Semakin bertambah usia kehamilan, maka kepala janin akan cenderung mengarah ke jalan lahir. Hal inilah yang menyebabkan perut ibu tampak lebih turun.
Posisi janin di dalam rahim juga memengaruhi bentuk perut ibu saat hamil. Jika punggung janin ada di depan, maka lengan dan kaki bayi kurang terlihat. Hal ini menyebabkan bentuk perut akan terlihat bulat. Sedangkan jika janin membelakangi ibu, maka bentuk perut cenderung akan bergelombang.
Jika ibu sedang hamil anak kembar, maka perut akan tumbuh dengan bentuk dan ukuran berbeda. Tentu saja untuk mengakomodasi anak kembar atau kembar tiga. Jika hamil anak kembar, ibu tidak perlu kaget jika perut hamil terlihat besar di usia kandungan yang masih baru.
Nah, kesimpulannya bentuk perut saat hamil dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Bentuk perut selama kehamilan pun tak bisa menentukan jenis kelamin pada janin. Lantas, bagaimana cara mengetahui jenis kelamin bayi dalam kandungan?
Ketersediaan cairan ketuban
Kelebihan cairan ketuban (polihidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih besar. Sebaliknya, kekurangan cairan ketuban (oligohidramnion) bisa membuat perut ibu hamil terlihat lebih kecil.
Polihidramnion dan oligohidramnion sering kali membaik dengan sendirinya sehingga tidak membutuhkan penanganan.
Namun, ada pula ibu hamil yang membutuhkan perawatan dari dokter. Dokter bisa menunjukkan kondisi cairan ketuban Anda melalui pemeriksaan USG.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perbedaan waktu perut yang membesar saat hamil merupakan hal yang wajar.
Meski begitu, jika Anda masih memiliki kekhawatiran terkait ukuran perut saat hamil, jangan ragu untuk menanyakannya ke dokter kandungan.
Secara umum, perut ibu hamil akan mulai membesar saat usia kehamilannya memasuki 12–16 minggu. Namun, tak perlu khawatir jika Anda lebih cepat atau lambat merasakannya. Pasalnya, kondisi ini bisa dipengaruhi berbagai faktor, seperti kali kehamilan, usia ibu hamil, hingga letak rahim.
[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]
Perut ibu hamil 2 bulan
Memasuki usia 2 bulan, Bunda akan merasakan perubahan yang lebih mendetail nih. Selain perut kembung, Bunda bisa mengalami morning sickness, perubahan suasana hati, sering buang air kecil, hingga konstipasi.
Di usia kehamilan 2 bulan ini, Bunda juga bisa mengalami perdarahan yang umum terjadi hingga 25 persen kehamilan. Perdarahan mungkin disertai kram ringan dan sakit perut.
Pada beberapa Bunda hamil, baby bump di usia kehamilan 2 bulan sudah mulai terlihat. Selain karena kembung, baby bump muncul karena lonjakan hormon yang menyebabkan banyak retensi air di dalam tubuh.
"Tingkat hormon akan melonjak dan itu menyebabkan retensi air, sama seperti ketika tubuh terasa membesar sebelum haid," ujar spesialis obstetri dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH.
Gambar perut ibu hamil 1-9 bulan
Mengukur lingkar perut juga bisa membantu memastikan usia kandungan ya, Bunda. Ada standar rata-rata kenaikan lingkar perut di tiap trimester kehamilan.
Hasil pengukuran ini bisa dijadikan patokan untuk perbaikan nutrisi dan menjaga berat badan naik sesuai standar selama hamil. Bunda perlu waspada bila ukuran perut terlalu besar dari angka rata-ratanya.
Nah, gambaran perut ibu hamil sejak 1 bulan hingga 9 bulan juga bisa didokumentasikan lho. Sebab, baby bump merupakan perubahan fisik yang paling menonjol selama kehamilan.
Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Perut ibu hamil 7 bulan
Tanda kehamilan yang dirasakan sebelumnya mungkin akan menjadi berat di usia 7 bulan. Bunda bisa mengalami sesak napas ringan hingga sakit punggung bagian bawah.
Perubahan bentuk tubuh juga sudah semakin pesat memasuki trimester akhir ini. Bunda akan mengalami perubahan di kulit serta pembengkakan ringan di tungkai, kaki, dan tangan.
Dikutip dari Family Education, pada usia kehamilan 7 bulan ini, Bunda hamil mungkin mulai mengeluarkan kolostrum, yakni cairan kekuningan yang kaya nutrisi untuk menyusui pertama kali bayi baru lahir.
Perubahan tubuh lain di usia 7 bulan ini lebih banyak berkaitan dengan persiapan melahirkan. Beberapa Bunda mungkin akan mengalami kontraksi palsu.
Bentuk perut ibu hamil 1 sampai 9 bulan
Melansir dari berbagai sumber, berikut perubahan bentuk perut ibu hamil dari 1 bulan sampai 9 bulan:
Hal-hal yang memengaruhi perut ibu hamil yang membesar
Selain pertanyaan kapan perut ibu hamil membesar, perbedaan bentuk dan ukuran perut ibu hamil juga kerap menimbulkan keresahan.
Lagi-lagi, Anda tidak perlu mencemaskannya. Beberapa ibu hamil mungkin memiliki perut yang lebih kecil dari yang lain, begitu pula sebaliknya.
Selain itu, ada pula ibu hamil yang perutnya lebih bisa dikatakan melebar dibandingkan membesar. Berikut ini adalah beberapa faktor yang berperan di dalamnya.
Semakin sering Anda hamil, semakin besar pula perubahan yang bisa terlihat pada perut Anda.
Pasalnya, otot rahim yang sudah meregang pada kehamilan pertama akan lebih mudah meregang pada kehamilan selanjutnya.
Oleh karena itu, perubahan perut pada kehamilan kedua dan seterusnya biasanya terlihat lebih cepat, mungkin kurang dari usia kehamilan ke-12 minggu.
Setelah itu, perut akan semakin membesar sesuai perkembangan janin. Pusar Anda biasanya akan terlihat menonjol ketika kehamilan memasuki 20 minggu.
Perbedaan perubahan ukuran perut saat hamil juga bisa disebabkan oleh faktor usia Anda.
Umumnya, ibu hamil yang lebih tua menunjukkan perkembangan perut yang lebih cepat dibandingkan ibu hamil yang usianya lebih muda.
Kondisi tersebut terjadi karena otot perut ibu hamil yang cenderung lebih kuat saat masih muda.
Semakin kencang otot perut Anda, semakin kuat pula kemampuannya untuk menahan tubuh janin yang kian membesar. Alhasil, perubahan perut saat hamil tidak akan cepat terlihat.
Gen atau keturunan juga dinilai sebagai alasan mengapa setiap ibu hamil bisa memiliki ukuran perut yang berbeda.
Jadi, jika perut Anda cepat membesar saat hamil, ibu Anda mungkin merasakan pengalaman yang sama saat mengandung Anda dahulu.
Meski begitu, hubungan antara faktor genetik dan perubahan perut saat hamil belum diketahui secara pasti.
Bisa jadi Anda dan ibu Anda memiliki pengalaman yang berbeda saat hamil. Maka dari itu, tidak perlu khawatir jika perut Anda tampak lebih kecil.
Laman University of Rochester Medical Center menyebutkan bahwa seberapa besar peningkatan berat badan ibu hamil bisa menjadi faktor kapan perut mereka membesar.
Pasalnya, peningkatan berat badan selama kehamilan juga bisa berpengaruh pada ukuran janin. Jika kenaikan berat badan Anda cukup drastis, janin Anda mungkin memiliki bobot yang besar.
Walau begitu, perut ibu hamil yang besar tidak selalu disebabkan oleh pertumbuhan janin. Untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya terjadi di dalam perut Anda, periksakan diri Anda ke dokter.
Mengutip buku Gestational Age Assessment oleh Naidu dan Fredlund, retroverted uterus bisa menjadi alasan mengapa perut ibu hamil membesar dalam waktu yang beragam.
Retroverted uterus adalah kondisi ketika posisi rahim sedikit miring sehingga fundus (bagian atasnya) cenderung mengarah ke rektum alih-alih perut.
Kondisi ini umumnya tidak mengganggu perkembangan janin. Hanya saja, perubahan ukuran perut mungkin terlihat lebih lambat.
Perut ibu hamil 9 bulan
Di akhir trimester ketiga ini, baby bump sudah tumbuh maksimal menyesuaikan berat janin dalam kandungan. Tapi perlu diingat, baby bump setiap Bunda hamil bisa berbeda, bahkan di bulan ke-9.
Faktor yang menentukan bentuk perut ibu hamil adalah tinggi badan dan kekuatan otot perutnya. Jika Bunda cenderung memiliki badan yang tinggi, maka posisi bayi lebih banyak di depan perut.
Sedangkan bila memiliki otot perut yang kencang, maka bayi cenderung berada di posisi yang agak tinggi. Untuk memastikan posisi bayi, Bunda bisa melakukan pemeriksaan USG ya.
Di usia kehamilan 9 bulan, ada banyak ketidaknyamanan yang Bunda rasakan. Sebaiknya, persiapkan diri dengan baik agar proses persalinan berjalan lancar.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak juga 10 hal yang harus dihindari saat hamil 8 bulan, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
Ukuran perut ibu sering disebut memengaruhi berat janin yang dikandungnya. Itu sebabnya, banyak ibu hamil yang bingung mengapa ukuran perutnya terlihat sangat besar meskipun berat janinnya masih rendah.
Wah, padahal untuk melihat ukuran perut ibu, kita harus membandingkan dengan usia kehamilannya ya, Bunda. Ada patokan ukuran rahim yang harus dipahami sebelum menentukan normal atau tidaknya kehamilan.
Tahukah Bunda, menurut dr.Ilham Utama Surya, SpOG bahwa pada usia kehamilan 12 minggu, rahim mulai keluar dari rongga panggul ibu. Memasuki usia 16 minggu, posisinya di antara setengah simfisis atau pusat dengan tulang kemaluan.
"Pada usia kehamilan 5 bulan tau 20 minggu, rahim besarnya sampai sepusat. Di usia lebih dari 24 minggu akan mengikuti usia kehamilan dan tinggi uterusnya,"ungkap Ilham pada HaiBunda, Selasa (10/11/2020).
Untuk lebih jelasnya, berikut 7 penyebab ibu hamil memiliki ukuran perut besar namun berat janin rendah atau kecil:
Penyebab janin kecil bisa karena air ketuban dalam kandungan. Air ketuban yang terlalu banyak (polihidramnion) bisa membuat ukuran perut ibu besar namun berat janin kecil atau rendah. Kondisi ini dipengaruhi hormon progesteron pada ibu hamil.
Perut ibu hamil 4 bulan
Di usia kehamilan 4 bulan, sebagian besar Bunda mulai merasa benar-benar hamil. Sebab, pertumbuhan rahim mulai terasa pada perubahan bentuk tubuh. Bunda harus mulai mengenakan pakaian baru karena berat badan bertambah.
"Kebanyakan wanita sudah mengalami kenaikan berat badan yang sebenarnya pada saat ini. Ibu hamil sudah tidak lagi mual dan muntah, tapi sering mengidam makanan," kata profesor dan praktisi healthcare, Debra Rose Wilson, Ph.D.
Perlu diketahui, kenaikan berat badan bersifat individual. Untuk memastikan kenaikannya cukup, Bunda bisa konsultasi ke dokter ya.
Deteksi Jenis Kelamin Lewat USG
Tentu saja dengan mendapatkan pemeriksaan ultrasonografi (USG). Perlu diketahui, jenis kelamin bayi sudah mulai terlihat sejak 14 minggu usia kehamilan. Dengan melakukan USG, ibu bisa memprediksi jenis kelamin bayi dan mengetahui kondisi fisik bayi dalam kandungan dengan lebih akurat.
Selain itu, ada juga tes-tes DNA prenatal yang bisa ibu lakukan sejak usia kandungan 10 minggu sampai hari-H persalinan. Tes kehamilan yang tersedia tidak hanya untuk mengetahui jenis kelamin, tapi ada juga pemeriksaan sel janin untuk kelainan kromosom.
Itulah yang perlu ibu ketahui mengenai bentuk perut saat hamil. Pastikan ibu hamil selalu rutin memeriksakan kandungan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi untuk memantau perkembangan dan kesehatan ibu dan janin. Ibu juga bisa membuat janji medis dengan dokter spesialis di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!
“Jenis kelamin bayi yang katanya dapat diketahui dari bentuk perut ibu saat hamil hanyalah mitos belaka. Sebab ada berbagai faktor yang mempengaruhi bentuk perut saat hamil.”
Halodoc, Jakarta – Ibu hamil tentu sering mendengar mitos dan fakta kehamilan yang beredar di masyarakat. Salah satunya mitos yang sering berkembang adalah bentuk perut saat hamil bisa menjadi penanda jenis kelamin bayi yang akan dilahirkan. Katanya, jika bentuk perut maju atau menonjol menandakan bayi berjenis kelami laki-laki. Sedangkan jika perut tampak melebar menandakan bayi berjenis kelamin perempuan.
Kenyataannya, anggapan tersebut hanya mitos alias tidak benar. Sebab ada banyak faktor yang memengaruhi bentuk perut saat hamil. Seperti tinggi badan, elastisitas otot perut, volume air ketuban, hingga faktor genetika.
Nah, untuk mengetahui penjelasan tentang faktor yang menyebabkan bentuk perut saat hamil berbeda-beda, simak ulasan berikut!